Di tengah ramainya persaingan Pileg 2024, sebuah nama mencuri perhatian di Provinsi Jambi. Namanya H. Andi Muhammad Guntur Muchtar, atau yang akrab disapa Guntur Muchtar.
Guntur adalah putra Drs Haji Muchtar Arfah M,Dm seorang pengusaha terkemuka di era tahun 80an. Sang ayah dulunya aktif di HIPMI Jambi.
Muchtar adalah pendiri PT Bahari Gembira Ria. Dia adalah orang yang berjasa membuka jalan akses Petaling dan Sungai Gelam dari Kota Jambi.

Karena itu, di dalam tubuh Guntur, mengalir darah seorang pengusaha dan pebisnis.
Setelah puas melanglangbuana di dunia bisnis, Guntur kini terjun ke dunia politik. Ini bukan sesuatu yang baru bagi Guntur. Sebab, dalam kesehariannya, Guntur bergaul dengan banyak politisi hebat, salah satunya Bambang Soesatyo, Ketua MPR RI.
Guntur kini tercatat sebagai caleg nomor urut 5 dari PDI Perjuangan. Malah, nama Guntur muncul sebagai kuda hitam yang diperkirakan berhasil memenangkan hati pemilih dan merebut kursi DPR-RI.
Guntur, yang dalam lingkarannya dikenal sebagai representasi kaum muda dan dunia usaha, menampilkan aura keberhasilan yang cukup mengesankan.
Pria asal Kasang Jambi Timur itu, aktif dan terlibat di dunia olahraga menembak (Perbakin) dan Motor (IMI). Guntur hadir sebagai bagian integral dari dunia olahraga ini.
Nama ini, kini semakin sering disebut dan dikenal, terutama oleh generasi milenial.
Guntur, yang merupakan pengurus pusat Tarung drajat–yang diketuai Bambang Soesatyo itu– bukan hanya pemain biasa dalam olahraga menembak (Perbakin). Ia adalah pendukung, penyokong, bahkan pelindung.
Dengan dedikasi dan kepiawaiannya, ia mampu menaikkan pamor cabang olahraga yang selama ini mungkin kurang mendapat sorotan di Jambi.
Tak berhenti di lapangan menembak, Guntur juga berlaga di arena balap motor (IMI). Seperti magnet, ia menarik perhatian kaum muda yang haus akan adrenalin dan sensasi.
Guntur hadir, bukan sebagai peserta, tapi sebagai sosok yang mendukung dari belakang layar, memastikan semuanya berjalan lancar, menjanjikan sebuah spektakel olahraga yang tak terlupakan.
Namun, Guntur, atlit menembak Bidang Tembak Reaksi yang pernah mengikuti kejuaran dunia (word shoot ) level 5 di Perancis tahun 2017 itu, tidak hanya berbicara lewat peluru dan gas motor. Ia berbicara lewat aksi.
Jika ada event olahraga bergengsi di Jambi, besar kemungkinan ia ada di sana. Tentu bukan sebagai penonton. Tapi sebagai pilar yang membantu mewujudkannya.
Ia bukan hanya menginvestasikan uang, tapi juga waktu, energi, dan jiwa. Dan inilah yang membuatnya dikenal dan disegani, khususnya di kalangan generasi milenial.
Namun, jangan salah. Guntur bukan hanya sosok yang berorientasi pada olahraga. Ia juga menunjukkan kepedulian tinggi terhadap seni, budaya, musik, kewirausahaan, hingga berbagai aktivitas positif lainnya.
Sosialitas Guntur, anggota KADIN pusat di Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan, dan Keamanan yang diketuai oleh Bambang Soesatyo, Ketua MPR RI itu, tergambar jelas dalam galeri akun Instagram-nya, @GunturMuchtar. Ratusan foto memperlihatkan hubungannya yang harmonis dengan berbagai kalangan, tanpa memandang strata sosial.
Kebersamaannya dengan para orangtua, tokoh masyarakat, hingga pemangku adat, menjadikan Guntur sosok yang diterima di hati masyarakat Jambi.
Dengan tekad yang kuat dan dukungan penuh dari PDI Perjuangan, Guntur, alumni SMAN Nusantara Jambi, tampak optimis memasuki arena politik nasional di Senayan.
Ia tak sembarangan. Strategi kampanyenya terencana dengan baik. Dari kunjungan ke desa hingga ke perkotaan. Semua demi menyerap aspirasi masyarakat.
Tokoh masyarakat, H. Amran, memberikan pandangannya mengenai fenomena ini.
“Pemilu 2024 merupakan momentum bagi generasi muda untuk eksis. Guntur, dengan segala potensinya, bisa jadi kuda hitam yang tak diduga,” tuturnya.
Dalam gelombang baru politik ini, Guntur memang menawarkan sesuatu yang berbeda. Sebagai pendatang baru, ia membawa harapan dan energi baru bagi Dapil Jambi dan Indonesia pada umumnya.
Sang kuda hitam yang memang belum terpilih, tapi sudah menunjukkan bahwa ia lebih dari sekadar peserta politik. Ia adalah ikon, pelopor, dan lebih dari itu, ia adalah harapan baru untuk masa depan olahraga dan politik di Provinsi Jambi.
Di balik langkah-langkah politiknya yang terstruktur, tersembunyi sebuah jiwa petarung yang terlatih di arena olahraga.
Jiwa inilah yang Guntur bawa ke dunia politik, menjadikannya sosok yang layak untuk diperhitungkan dalam lomba menuju kursi DPR-RI.
Seorang kuda hitam yang mungkin saja akan mengejutkan semua orang l, dengan lompatannya yang tinggi dan cepat, langsung menuju ke pusat keputusan negara.(*)
Analisis :
Tim Litbang Jambi Link mencoba menganalisis potensi Guntur Muchtar sebagai caleg potensial PDIP. Ada beberapa poin penting yang layak dianalisis dalam konteks pemilu legislatif 2024 di Dapil Provinsi Jambi:
- Faktor Usia dan Representasi Kaum Muda: Guntur Muchtar sebagai caleg masih muda menandakan adanya niat dari PDI Perjuangan untuk menarik suara generasi muda. Ini bisa menjadi aspek penting, terutama jika kaum muda di Dapil Jambi merasa kurang diwakili oleh politisi berusia lebih tua.
- Multidimensionalitas: Guntur menonjol dalam berbagai aspek seperti olahraga, budaya, dan dunia usaha. Ini membantunya membangun relasi dengan berbagai kelompok masyarakat, yang bisa menjadi aset berharga dalam pemilu.
- Dukungan Partai: Guntur memiliki dukungan penuh dari PDI Perjuangan, sebuah partai besar di Indonesia. Ini bisa membantu distribusi sumber daya kampanye dan meningkatkan visibilitasnya.
- Strategi Kampanye yang Terstruktur: Aktivitas Guntur di desa-desa dan perkotaan menunjukkan pendekatan yang holistik dalam menjangkau berbagai segmen pemilih. Ini bisa menjadi keunggulan kompetitif dalam menampung aspirasi dan potensi masyarakat.
- Peluang sebagai ‘Kuda Hitam’: Menurut H. Amran, ada peluang besar untuk pendatang baru seperti Guntur untuk menjadi “kuda hitam” dalam pemilu. Ini bisa menandakan bahwa pemilih mungkin membuka peluang untuk perubahan dan menerima wajah-wajah baru dalam politik.
- Sosial Media: Keaktifan Guntur di media sosial seperti Instagram bisa menjadi alat kampanye efektif, terutama dalam menjangkau pemilih muda yang lebih terbiasa mendapatkan informasi dari platform ini.
- Faktor Kompetisi: Dengan mundurnya caleg PDIP Tafyani Kasim, jalan tampaknya lebih terbuka untuk caleg seperti Guntur. Namun, keberhasilan mereka akan bergantung pada sejauh mana mereka bisa menarik dan mempertahankan dukungan dari berbagai kelompok demografis.
Secara keseluruhan, Guntur Muchtar tampaknya adalah kandidat yang kuat dengan peluang yang baik, tetapi tantangannya akan ada dalam mengkonversi popularitas dan dukungan partai menjadi suara di kotak suara.(*)
Editor : Awin Sutan Mudo