Jakarta – Polemik penambangan di kawasan Kendeng akhirnya muncul sebagai salah satu topik yang dibahas dalam debat pilgub Jateng, Kamis (21/6) malam.
Hal ini berawal dari pemutaran video warga Kendeng yang merasa terganggu dengan kegiatan penambangan di wilayahnya. Warga Kendeng khawatir kegiatan penambangan itu membuat sumber air berkurang dan tidak bisa dimanfaatkan untuk minum.
Pasangan cagub Jateng nomor urut satu Ganjar Pranowo menyadari bahwa kegiatan penambangan di kawasan Kendeng sudah lama menjadi permasalahan selama dirinya memimpin Jateng. Namun menurutnya ada kesalahan informasi yang diterima masyarakat.

“Kalau dikaitkan dengan penambangan dan mungkin video ini diarahkan pada (pembangunan) pabrik semen di Pati, sampai hari ini tidak ada (pabrik) semen yang berdiri. Sampai kemudian ada gugatan di masyarakat, dan pabrik semennya yang menang,” ujar Ganjar dalam debat seperti yang disiarkan Kompas TV.
Menurutnya, dalam kondisi darurat yang dibutuhkan bagi warga ada keberadaan sumur dalam. Selain itu ada pembangunan sembilan waduk di Jateng untuk menampung ketersediaan air.
“Jadi kalau harapan masyarakat Pati (tidak ada pabrik semen), track itu sudah ada, bahkan sudah diproses melalui hukum. Itu informasi yang kita berikan, jangan sampai menjadi keliru,” ucap Ganjar.
Pasangan Ganjar dalam pilgub Jateng, Taj Yasin menambahkan, bahwa sejak tahun lalu pemprov Jateng telah mencanangkan 1.000 embung untuk penyediaan air bersih.
“Di pesantren juga sejak tahun 90-an, Kiai Haji Maimoen Zubair sudah mengajarkan kita untuk membangun sumber air bersih,” kata Yasin.
Mengoptimalkan Sumber Air
Sementara itu cagub Jateng nomor urut dua Sudirman Said menyatakan akan mengoptimalkan sumber air dengan meninjau ulang tata ruang yang sudah 10 tahun tidak ditinjau pemerintahan selama ini.
Menurutnya kekeringan itu masi hterjadi lantaran 1.000 embung yang dicanangkan pemprov Jateng tak dimanfaatkan dengan baik. (*)
Sumber: CNN INdonesia