Gubernur Jambi Fachrori Umar menyiapkan relokasi anggaran besar-besaran untuk warga terdampak Corona. Mengalokasikan paket sembako senilai Rp 211 Miliar untuk menyasar 87.000 Kepala Keluarga. Mereposisi anggaran PU senilai Rp 463 Miliar untuk program padat karya penanganan Covid-19. Membentuk puluhan ribu relawan Covid-19 di desa-desa.
—————–
Fachrori mengomandoi persamuhan siang itu, Kamis 16 April 2020. Mengenakan penutup hidung dan mulut, rapat berlangsung di ruang kerja Gubernur Jambi.
Sementara Pejabat Sekda Sudirman duduk berjarak satu meter di sebelah kiri Fachrori. Sederet pejabat lain duduk berjarak, melingkari meja rapat itu. Ada Fauzi Kadis PU dan Varial Adhi Putra Kadis Perhubungan di rapat hari itu.
Sederet pejabat lain juga hadir, seperti Staf Ahli Bidang Kuangan, Ekonomi dan Pembangunan Sri Anggunaini, Kadis PPA dan PP Provinsi Jambi Luthfia, Karo Humas Provinsi Jambi Johansyah, Dinas Budpar Provinsi Jambi Ema.
Fachrori juga mengundang Kepala Bulog Divre Jambi, Bakhtiar.
Rapat berlangsung santai tapi serius. Isu maha penting yang dibahas menyangkut bantuan untuk warga yang terdampak Covid-19. Bak seorang hakim yang memimpin persidangan, Fachrori mendengar berbagai laporan, masukan dan saran dari anak buahnya itu, satu per satu.
Sudirman, Pejabat Sekda yang kali pertama berbicara. Dengan buku kerja yang terbuka di atas meja, Ia menyampaikan ada sekitar 87.000 Kepala Keluarga bakal menerima bantuan paket Sembako dari Pemprov Jambi.
Data itu diperoleh dari Kemensos, tercatat by name by addres.
“Paket sembako itu senilai Rp 230 ribu. Akan diberikan selama empat bulan penuh….,”kata Sudirman.
Giliran pak Kumis, begitu Kadis PU itu kerap disapa, berbicara. Melanjutkan intruksi Gubernur, Fauzi memastikan telah merasionalisasi anggaran PU yang jumlahnya tak sedikit, hampir setengah triliun jumlahnya, untuk penanganan Covid-19.
“Anggarannya kita manfaatkan untuk program Padat Karya Swakelola. Demi menguatkan masyarakat dari dampak Corona,”ujarnya.
Berlanjut ke Varial Adi, yang menyampaikan laporan keberadaan tujuh posko di pintu masuk Provinsi Jambi. Menurutnya, petugas terus bekerja 24 jam penuh sesuai protap, demi memproteksi penyebaran Covid-19.
Sementara Luthpia, Kadis PPA dan PP Provinsi Jambi melaporkan telah membentuk 36 Ribu relawan yang tersebar di 1.175 Desa untuk melawan Covid-19.
“Masih ada sekitar 224 Desa yang belum terbentuk,”ujarnya.
Luthpia mengklaim ikut mereposisi dana desa senilai Rp 26,99 Miliar untuk penanganan Covid-19. Anggaran itu diubah menjadi Bantuan Langsung Tunai untuk masyarakat miskin pedesaan.
Rinciannya, warga yang tercatat di PKH menerima Rp 200 Ribu selama enam bulan penuh. Sementara BLT disalurkan untuk pra kerja yang tak tercatat di PKH, nilainya juga Rp 200 ribu, tapi hanya selama tiga bulan.
“Kita juga optimalisasi bantuan keuangan senilai Rp 40 juta untuk pemenuhan APD ke masyarakat,”ujarnya.
Fachrori juga menyimak dan bergegas mencatat laporan dari Kadis Pariwisata. Yang dalam laporannya menyampaikan sejumlah tempat wisata terpaksa harus ditutup.
“Sesuai protokol kesehatan,”ujar Ema, Kadis Budpar.
Terakhir, Fachrori mendengarkan paparan Bakhtiar, Kepala Divre Bulog Jambi. Dalam forum itu, Fachrori menanyakan stok beras untuk wilayah Jambi.
“Beras cukup untuk empat bulan kedepan pak. Gula juga ada 200 Ton di gudang. Kita terus jaga agar tak ada spekulan yang memainkan harga,”ujarnya.
Selain beras dan gula, Bakhtiar mengklaim stok minyak goreng, tepung juga tersedia di badan urusan logistik itu.
“Hanya stok daging yang habis pak…,”katanya.
Mengakhiri laporannya, Bakhtiar menyebut ada 200 Ton beras yang siap dikeluarkan karena sudah dibayar oleh pemerintah.
“Kita siap sinergi menjaga stok makanan di Jambi,”ujarnya.
Sebelum menutup persamuhan, Fachrori menyampaikan arahan dan pandangannya. Pertama, Ia mewanti-wanti agar bantuan yang bakal disalurkan nanti betul-betul tepat sasaran. Tak ada kebocoran.
“Para Bupati dan Walikota nanti kita surati juga. Agar data penerima bantuan benar-benar valid. Kita harus serius membantu warga, janngan sampai mereka susah,”kata Fachrori.
Ia mengingatkan Varial Adi untuk terus mengontrol dan melaporkan perkembangan posko pintu masuk di 7 titik itu.
“Fungsikan dengan maksimal. Jangan sampai ada info masuk ke saya, posko hanya formalitas saja. Jangan main-main dan anggap enteng virus ini,”kata Fachrori.
“Ini demi kebaikan kita semua…,”imbuhnya.
Disamping telah merelokasi anggaran Rp 211 Miliar, ia mengajak ASN untuk bersedia menyisihkan sebagian rizkinya membantu masyarakat.
Terkhusus pada Kadis PU, Fachrori kembali mengingatkan untuk terus memprioritaskan anggaran dalam menangani Covid-19.
“Mari kita berdoa. Semoga virus ini segera diangkat dari muka bumi ini…,”tutup Fachrori.(*)