Senin yang panas, 11 September, menjadi hari yang krusial di DPRD Tebo. Ruangan rapat dipenuhi oleh berbagai pihak: mulai dari Wakil Ketua DPRD Tebo, Syamsu Rizal, Pj Bupati Tebo Aspan, petinggi Polres Tebo, hingga perwakilan dari PT Alam Bukit Tigapuluh (ABT).
Mereka semua hadir untuk membahas isu sensitif yang telah menimbulkan kegelisahan di masyarakat: penangkapan warga yang diduga menggarap lahan di kawasan konsesi PT ABT.
Syamsu Rizal, pria yang memimpin rapat dengan otoritasnya, menyampaikan perlunya regulasi dan demarkasi lahan konsesi PT ABT. Tujuannya jelas, menghindari konflik berkepanjangan antara perusahaan dan masyarakat.

“Kami menghimbau supaya tidak ada lagi pembukaan lahan-lahan baru di lahan konsesi,” kata Syamsu, meredam tensi yang terasa di ruangan.
Sesuai dengan kebutuhan mendesak itu, rapat menghasilkan beberapa poin kesepakatan yang dirancang untuk membawa kedamaian dan keadilan. Pertama, Pj Bupati Tebo akan membentuk tim terpadu selama 14 hari, dengan melibatkan NGO yang mendampingi masyarakat, untuk menginventarisir lahan yang berada di kawasan konsesi PT ABT.
Tidak hanya itu, Pj Bupati Tebo juga diberi wewenang penuh untuk menyelesaikan kasus warga yang ditahan karena diduga menggarap lahan tersebut. “Ini adalah masalah yang harus diselesaikan dengan negosiasi dan diplomasi, bukan penahanan,” ungkap Syamsu.
Selanjutnya, akan ada sosialisasi mengenai inventarisir lahan oleh tim terpadu yang melibatkan Kapolsek Sumay, Camat Sumay, dan Kepala Desa Pemayungan.
Setelah sosialisasi selama satu bulan, proses inventarisasi akan dilanjutkan. Hasilnya nantinya akan disampaikan kepada DPRD Kabupaten Tebo dan Pj Bupati Tebo sebagai referensi tindakan lanjutan.
Apapun hasil dari kesepakatan ini, semua pihak mengharapkan satu hal: agar permasalahan lahan di kawasan konsesi PT ABT dapat diselesaikan dengan adil dan damai.
“Kami semua berharap ini menjadi awal dari sebuah hubungan yang lebih harmonis antara perusahaan dan masyarakat,” pungkas Syamsu Rizal.
Dengan ini, berita acara rapat dibuat sebagai dokumen resmi dan panduan aksi selanjutnya. Semua mata sekarang tertuju pada tim terpadu yang akan bekerja keras mencari solusi bagi masyarakat dan PT ABT. Sebuah babak baru bagi Tebo, yang semoga membawa kedamaian dan keadilan bagi semua.(*)