Washington DC, yang biasanya tenang dan teratur, kini berubah menjadi pusat perhatian dunia. Di tengah gemerlap lampu kota dan hiruk-pikuk diplomasi global, sebuah momen bersejarah tercipta.
Presiden RI, Joko Widodo, mengunjungi Amerika Serikat. Tak hanya itu, ia membawa rombongan yang istimewa, salah satunya seorang pengusaha muda asal Jambi, Diza Aljozha Hazrin.
Diza, yang tak hanya berwajah tampan tapi juga berotak cemerlang, adalah putra konglomerat terkemuka Hazrin Nurdin.
Kepemimpinannya sebagai Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Jambi, telah membawa namanya ke panggung global. Kali ini, di Washington DC, dalam keriuhan Asia Pacific Economic Cooperation (APEC), ia mendapatkan kesempatan emas.
Berdiri di samping tokoh-tokoh ekonomi dan politik dunia, Diza tak hanya mewakili dirinya sendiri atau HIPMI. Tapi juga mewakili mimpi dan aspirasi jutaan pengusaha muda Indonesia.
Setiap langkahnya di koridor-koridor APEC bukan sekadar gerak biasa. Tapi adalah simbol dari sebuah perjalanan panjang yang dilakukan oleh pengusaha berdarah Jambi ini.
“Saya merasa sangat terhormat dan bersemangat bisa hadir di Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) di Washington DC, terutama sebagai bagian dari delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo,”ujarnya.
Pengalaman ini tak hanya memberikan peluang besar baginya untuk belajar dan bertukar ide dengan para pemimpin dan pengusaha terkemuka dunia. Tapi juga menjadi kesempatan untuk menunjukkan potensi dan inovasi yang dimiliki oleh para pengusaha muda Indonesia.
“Kehadiran saya di sini, saya harap, bukan hanya mewakili diri saya sendiri atau HIPMI Jambi, tetapi juga mewakili harapan dan aspirasi generasi muda di Indonesia yang siap berkontribusi dalam ekonomi global. Saya merasa sangat bertanggung jawab untuk memanfaatkan setiap kesempatan yang saya dapatkan di sini untuk membangun jaringan yang lebih luas dan membawa pulang wawasan serta ide-ide yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia,”jelasnya.
Acara ini juga mempertegas pentingnya kerjasama internasional, terutama di masa yang penuh tantangan ini.
“Saya berharap dapat menerapkan pelajaran yang saya pelajari di sini untuk memberikan kontribusi yang lebih besar bagi komunitas bisnis di Indonesia dan membantu mendorong inovasi serta pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,”bebernya.
Dalam acara tersebut, Diza tampak serius dan penuh percaya diri. Matanya yang tajam mengamati, telinganya yang peka mendengarkan, dan mulutnya yang elok berbicara tentang masa depan ekonomi Indonesia.
Pertemuannya dengan tokoh-tokoh bisnis dan politik dunia menjadi arena untuk menjalin koneksi dan membangun jembatan baru bagi ekonomi Indonesia.
Kehadiran Diza di APEC bukan hanya soal prestasi pribadi; ini adalah cerita tentang bagaimana seorang anak muda dari Jambi bisa berdiri di panggung dunia, mewakili harapan dan potensi ekonomi Indonesia. Ini adalah momen langka, momen di mana seorang pengusaha muda diberi kesempatan untuk bersuara, untuk memperjuangkan lebih banyak peluang bagi generasi muda di negerinya.
Di akhir acara, ketika lampu-lampu di ruang konferensi mulai redup, Diza meninggalkan ruangan dengan kepala tegak. Dia tahu, perjalanannya tidak berakhir di sini. Ini hanya awal dari banyak langkah yang akan dia tempuh, dalam membawa nama Indonesia ke kancah ekonomi global.
Analisis
Kami tim Litbang Jambi Link mencoba menganalisis konteks seputar Diza Aljozha Hazrin, pengusaha muda asal Jambi yang ikut serta dalam Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) di Washington DC bersama Presiden RI Joko Widodo.
Analisis Ekonomi:
- Partisipasi di APEC: Kehadiran Diza dalam delegasi APEC menandakan pengakuan atas potensinya sebagai pemimpin bisnis muda. APEC merupakan forum ekonomi penting yang menekankan pada kerjasama ekonomi, perdagangan bebas, dan investasi di kawasan Asia-Pasifik. Melalui partisipasinya, Diza mendapatkan wawasan global dan jaringan internasional yang bisa digunakan untuk memajukan bisnis serta ekonomi lokal.
- Pemimpin Bisnis Muda: Sebagai ketua HIPMI Jambi dan anak dari konglomerat, Diza membawa wawasan bisnis yang modern dan inovatif. Ini mencerminkan generasi baru kepemimpinan ekonomi di Indonesia yang lebih terbuka terhadap inovasi dan kerjasama internasional.
Analisis Politik:
- Pewarisan Kepemimpinan: Diza, sebagai anak konglomerat dan pemimpin HIPMI, mungkin telah mewarisi tidak hanya aset bisnis, tetapi juga jaringan politik dan sosial yang kuat. Hal ini bisa memberinya keuntungan dalam bertransisi ke peran kepemimpinan di tingkat daerah.
- Peluang Politik: Pengalamannya di APEC dan hubungan dengan elit politik nasional bisa menjadi modal politik. Dalam konteks politik Indonesia, di mana hubungan antara bisnis dan politik seringkali saling terkait, Diza bisa memanfaatkan pengalamannya untuk meningkatkan profilnya sebagai calon pemimpin daerah.
- Pengaruh Sosial-Ekonomi: Keterlibatannya dalam ekonomi dan kemungkinan dampak positifnya terhadap ekonomi lokal bisa menjadi poin kuat untuk mendukung ambisinya dalam politik lokal. Sebagai pengusaha yang sukses, dia mungkin dianggap mampu mengaplikasikan prinsip efisiensi dan inovasi dalam tata kelola pemerintahan.
Kesimpulan kami
Dari perspektif ekonomi dan politik, Diza Aljozha Hazrin memiliki potensi yang signifikan untuk berkembang menjadi pemimpin di tingkat kepala daerah. Dia memiliki kombinasi pengalaman bisnis, eksposur internasional, dan kemungkinan dukungan politik yang bisa memposisikannya sebagai kandidat yang kuat dalam pemilihan kepala daerah.(*)