Langit Jambi tampak mendung, tapi semangat di Gedung DPRD Provinsi Jambi begitu terik. Pintu-pintu gedung rapat besar terbuka lebar. Di dalamnya, aroma harapan memenuhi udara saat juru bicara Banggar DPRD Provinsi Jambi, Kamaluddin Havis, berdiri di podium.
Dengan tekad yang terpancar dari wajahnya, Kamaluddin menyerukan urgensi percepatan pelaksanaan program unggulan DUMISAKE, sebuah penjabaran dari visi-misi JAMBI MANTAP, yang terukir dalam Rancangan KUPA-PPASP APBD tahun 2023.
Program ini dianggap sebagai salah satu kunci untuk percepatan pertumbuhan sektor ekonomi daerah, terutama dalam memberikan jawaban atas persoalan kemiskinan ekstrim di wilayah Provinsi Jambi.

Mata Kamaluddin bersinar saat ia menegaskan, “DUMISAKE bukan hanya sebatas tulisan di atas kertas, namun harus menjadi tindakan nyata dalam memberi harapan bagi masyarakat Jambi.”
Dengan saji data dan angka di atas layar, Kamaluddin mempresentasikan pembahasan antara Banggar dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Provinsi Jambi. Terungkap angka-angka penting seperti pendapatan Rp 4,681 triliun, belanja yang mencapai Rp 5,303 triliun, dan defisit sekitar Rp 621 miliar.
Namun, di balik angka-angka tersebut, tersembunyi rasa urgensi dan harapan. Banggar DPRD Provinsi Jambi meminta agar dalam tahapan penyusunan RKA Perangkat Daerah, Gubernur dan TAPD benar-benar menyelami dan memastikan bahwa setiap rupiah yang dianggarkan tepat sasaran dan benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat.
Seiring dengan turunnya gavel yang menandai penutupan rapat, Kamaluddin berharap agar keputusan dan semangat hari itu dapat memantik percepatan pertumbuhan ekonomi Jambi dan memperkecil jurang kemiskinan di wilayahnya.(*)
Tina Cleopatra