Bismillahirrohmanirrohim….
Hari kemenangan sudah di depan mata. Kita akan bersua dengannya, hanya dalam hitungan jam. Tapi, Corona membatasi kita, untuk bisa bertatap muka. Lewat surat terbuka ini, Saya Cek Endra, Bupati Sarolangun….Dengan mengapit kedua tangan ke dada, memohon ridho dan keikhlasan, datang bertandang mengharap maaf.
***
Assalamu’alaikum wr wb…
Corona telah mengajarkan kita. Betapa manusia tak mampu memprediksi dengan pasti, bagaimana kedatangan virus dengan gelombangnya itu bisa menyapu ribuan nyawa. Bayangkan, seorang anak yang baru berusia setahun dan belum kenal dosa bisa tertempel Corona.
Begitu pula orang kaya, yang barangkali makannya penuh vitamin dan kesehatanya terjaga, juga bisa tertular. Corona bertandang pada tubuh manusia tanpa mengenal usia, kelas sosial dan jabatan. Virus itu seperti dikirim dari neraka untuk memusnahkan daya tahan tubuh manusia.
Corona bukan hanya menyerang tubuh, tapi, membunuh banyak usaha. Pabrik ditutup, transportasi berhenti hingga mobilitas orang dibatasi. Corona mengucilkan manusia satu sama lain, bahkan mendorong manusia curiga satu sama lain.
Malah yang paling tragis manusia yang tewas karena Corona harus dimakamkan dengan cara yang berbeda. Mereka ditangani oleh petugas khusus, dijauhkan dari kerumunan dan dibungkus oleh plastik segala. Singkatnya, manusia yang tewas karena Corona diperlakukan bukan sebagaimana umumnya.
Virus itu menguras bukan hanya ketahanan ekonomi, tapi, batas psikologis masyarakat. Yang mulai cemas, panik dan sulit optimis.
Mengakhiri shaum Ramadan, di tengah ancaman wabah ini, Saya hendak menyeru kita semua, teruslah mempertebal iman. Karena, kekuatan iman mampu melampaui apa yang kerap kita anggap logis. Ia melompati apa yang disebut kelaziman.
Iman akan meletupkan tindakan yang beresiko, tapi, memastikan keterlibatan Allah SWT dalam segala upaya. Maka, jalan terang Iman biasanya bukan sebuah perjalanan datar, tapi, loncatan kesadaran yang memahat keyakinan seseorang untuk bertindak atas nama Allah SWT.
Jangan pernah putus asa. Teruslah menengadah kedua tangan ke langit. Mintalah dengan tetes air mata, hingga di sepertiga malam, semoga Allah SWT segera mengangkat wabah ini.
Semoga kekuatan Iman yang terus menyala, akan menjadi kekuatan, yang selalu meniupkan harapan. Karena Iman, akan mengenyahkan kepanikan.
Saudaraku…sekali lagi, mari kita terus panjatkan doa, supaya wabah pandemik Corona ini segera berakhir. Semoga kita bisa kembali bersilaturahmi, berkumpul lagi bersama orang-orang terkasih.
Insyaallah… di bulan Ramadan yang penuh berkah ini, banyak maghfiroh yang bisa kita dapatkan. Jangan pernah berputus harapan. Ada Allah SWT, yang selalu bersama kita.
Amin….!!!
Selamat Hari Raya Idul Fitri
Minal Aidin Wal Faizin…Mohon Maaf Lahir Batin
Cek Endra (CE)
Bupati Sarolangun