Jakarta – Di sebuah ruangan yang bernuansa elegan dan formal, aroma kopi yang menyebar mengiringi percakapan hangat antara Presiden Direktur China National Petroleum Corporation (CNPC), Dai Houliang dan pejabat pemerintah Indonesia. Temu ini bukan sekadar kunjungan biasa, melainkan simbol dari dua dekade hubungan kuat di sektor energi antara CNPC dan Indonesia.
Pertemuan ini dilaksanakan di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023 di Jakarta. Dai, didampingi oleh rombongan petinggi CNPC, disambut oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, Arifin Tasrif, serta Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto.
“Saya ingin menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang kuat dan telah menghasilkan kinerja yang baik bagi PetroChina di Indonesia,” ungkap Dai. Fakta menunjukkan bahwa PetroChina International Jabung Ltd. (PCJL), sebagai anak perusahaan CNPC, telah mengelola Blok Jabung sejak tahun 2002. Keberhasilan ini bahkan telah membuahkan perpanjangan kontrak hingga 2043.

Namun, rupanya CNPC tidak berhenti sampai di sini. Melalui inisiatif global mereka, “Belt and Road Initiative,” CNPC berencana memperdalam kolaborasi di berbagai lini, termasuk eksplorasi dan pengembangan minyak dan gas, energi baru, serta transfer teknologi.
Dai berharap kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok bisa semakin mendalam. “Indonesia memiliki keunggulan geografis dan potensi sumber daya migas yang luar biasa. Oleh karena itu, CNPC sangat tertarik untuk memperluas investasinya, termasuk di daerah cekungan dan area terbuka,” imbuhnya.
Saat berbicara, Dai juga menyinggung tentang komitmen perusahaan dalam memenuhi Tanggung Jawab Sosial Korporasi (CSR). Menurutnya, CNPC berdedikasi untuk memperkuat kerja sama dengan mitra dagang dalam mempromosikan pembangunan ekonomi dan sosial di lokasi di mana mereka beroperasi.
Respons positif juga datang dari Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto. Menurutnya, CNPC merupakan salah satu produsen dan pemasok minyak dan gas terbesar di dunia dan menjadi mitra penting industri migas di Indonesia. “Ke depan, kami akan memberikan dukungan penuh dengan harapan investasi hulu migas di Indonesia dapat terus meningkat,” tutur Soetjipto.
Kesepakatan dan komitmen ini tidak hanya membawa arti besar bagi CNPC dan Indonesia, tetapi juga menandai babak baru dalam kolaborasi sektor energi antara dua negara yang telah terjalin selama lebih dari 20 tahun. Kini, mata dunia akan tertuju pada peluang-peluang baru yang akan dibuka oleh kolaborasi ini.