Arah Baru Negeri Jambi
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
    • BATANGHARI
    • BUNGO
    • KERINCI
    • KOTA JAMBI
    • MERANGIN
    • MUARO JAMBI
    • SAROLANGUN
    • SUNGAIPENUH
    • TANJAB BARAT
    • TANJAB TIMUR
    • TEBO
  • DUNIA
  • NASIONAL
  • OPINI
  • RAGAM
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
    • BATANGHARI
    • BUNGO
    • KERINCI
    • KOTA JAMBI
    • MERANGIN
    • MUARO JAMBI
    • SAROLANGUN
    • SUNGAIPENUH
    • TANJAB BARAT
    • TANJAB TIMUR
    • TEBO
  • DUNIA
  • NASIONAL
  • OPINI
  • RAGAM
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Arah Baru Negeri Jambi
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
  • DUNIA
  • NASIONAL
  • OPINI
  • RAGAM

CEO Tewas Akibat Ledakan Smartphone

Editor Admin
Rabu, 20 Juni 2018
Di HEADLINE

Kuala Lumpur – Sebuah ledakan smartphone telah menyebabkan kematian CEO Cradle Fund Sdn Bhd Nazrin Hassan, 45 tahun, menurut pernyataan yang dirilis oleh perusahaan tersebut pada akhir pekan lalu, sebagaimana dilaporkan Channel News Asia.

Perusahaan itu menegaskan bahwa laporan kematian mayat menyimpulkan penyebab kematian pada hari Kamis itu adalah komplikasi dari luka ledakan yang disebabkan oleh smartphone meledak yang sedang diisi di sebelah korban.

Sebuah video baru yang diunggah oleh akun YouTube bernama American Chemical Society dan PBS Digital Studios menggambarkan mengapa baterai meledak dan bagaimana sains dapat mengatasi hal tersebut.

RELATED STORIES

Seorang Pekerja Proyek IPAL di Kota Jambi Diduga Tewas Tersetrum, Polisi Lakukan Penyelidikan

Gempar! Seorang Perempuan dan Bayinya di Tanjab Barat Tewas Usai Melahirkan di Kamar Hotel

Terlibat Kecelakaan dengan Truk Diesel,2 Pelajar di Muarojambi Tewas

Diduga jadi Korban Tabrak Lari, Seorang ODGJ di Tanjab Timur Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan

Heboh! Warga Talang Duku Temukan Mayat Perempuan Terapung di Sungai

Mahasiswi UIN Jambi Tewas Kecelakaan di Mendalo

Baterai lithium-ion telah menjadi bagian dari revolusi digital, tapi terkadang secara spontan baterai dapat meledak. Ada beberapa alasan mengapa hal ini terjadi, misalnya pengisian yang berlebihan, terlalu panas, kerusakan fisik atau kesalahan teknis yang mengakibatkan gangguan listrik.

Namun, ketika para peneliti mengembangkan teknologi baterai jenis baru, termasuk yang menggunakan elektrolit kaca padat, baterai yang meledak hanya menjadi peristiwa di masa lalu.

Video tersebut menjelaskan bahwa listrik dihasilkan oleh aliran elektron melalui bahan konduktif, dan baterai merupakan penyimpan dan pengendali aliran tersebut.

Empat bagian dasar baterai yakni katoda, anoda, elektrolit dan sirkuit. Elektron mengalir dari anoda negatif ke katoda bermuatan positif, dan elektrolit biasanya berupa cairan di antara keduanya.

Kemudian lithium metal yang merupakan standar katoda saat ini memungkinkan untuk mengirim elektron dan sifat ringannya membuat baterai lebih portabel. Baterai litium biasanya memiliki oksida kobalt lithium sebagai katoda, grafit sebagai anoda dan garam lithium.

Bahan-bahan tersebut justru mendatangkan masalah. Sebagai contoh, lithium adalah logam alkali yang berarti sangat reaktif, dan elektrolit organik seperti karbonat dimet sangat mudah terbakar.

Menurut laman Daily Mail, 15 Juni 2018, elektrolit cair yang umum digunakan dapat dengan mudah terbakar, juga rentan membentuk dendrit atau tonjolan logam yang terbentuk dari satu elektroda. Jika melintasi ke elektroda lain, dapat  merusak baterai.

“Apa pun yang dapat menyebabkan peningkatan panas dengan cepat, dapat menyebabkan masalah,” ujar narator dalam video tersebut. “Ketika beberapa reaksi kimia menyebabkan pemanasan super, oksida kobalt lithium mulai melepaskan oksigen yang dapat bereaksi dengan elektrolit alkil karbonat dan bahkan sisa oksida kobalt.”

Dan selama pengisian yang berlebihan, video tersebut menunjukkan bahwa elektrolit alkil karbonat dapat rusak, dan menciptakan gas karbon dioksida yang akan mengembang ke luar dan meletuskan elektrolit yang terbuka, memperlihatkan kandungannya yang mudah terbakar.

Video itu menyatakan bahwa dalam penelitian laboratorium, dua gas yang mudah terbakar yakni hidrogen dan metana, juga telah terdeteksi dalam suhu yang tinggi seperti 850 derajat Celcius. Panas tersebut berbahaya, misalnya kasus Dale Holzworth dari Massachusetts mengajukan gugatan class action yang mengklaim Galaxy S7 Edge yang dibelinya tahun lalu terbakar ketika ia mengisi baterai di kamar tidur putranya.

Masalah menjadi serius, karena mengakibatkan Federal Aviation Administration telah melarang model-model ponsel cerdas tertentu masuk ke dalam pesawat. Dan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional bahkan telah mengeluarkan peringatan mengenai baterai lithium, berdasarkan penyelidikan kecelakaan pesawat pada 2011. (*)

 

Sumber: tempo.co

Kata kunci: CEOLedakanSmartphonetewas
Berita selanjutnya
Sekretaris Jenderal PPP, Arsul Sani

Ogah Gaduh, PPP Tak Dukung Hak Angket Pelantikan Iwan Bule

Novel Baswedan

Komnas HAM Punya Temuan Penting Terkait Kasus Novel Baswedan

Pertemuan Sandiaga dengan SBY dan keluarga

Demokrat Nilai Klaim Sandiaga soal Pesan SBY Bisa Merugikan

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto

Deretan Kritik Prabowo dan Pesan Pilkada ke Kader Gerindra

Ali Mochtar Ngabalin

Bantah Jokowi Mirip Louis XIV, Ngabalin: Anaknya Tak Berpolitik

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil

B-NETWORK

Iklan

  • Beranda
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman
  • Perlindungan
  • Disclaimer
  • Privacy Policy

© 2020 Jambilink - Jalan HM Yusuf Singedekane, Lorong Purnawira, No 7, RT 21, Telanaipura, Kota Jambi. Kode Pos 36122. Developed by Ara.

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • ADVERTORIAL
  • DAERAH
    • BATANGHARI
    • BUNGO
    • KERINCI
    • KOTA JAMBI
    • MERANGIN
    • MUARO JAMBI
    • SAROLANGUN
    • SUNGAIPENUH
    • TANJAB BARAT
    • TANJAB TIMUR
    • TEBO
  • DUNIA
  • NASIONAL
  • OPINI
  • RAGAM

© 2020 Jambilink - Jalan HM Yusuf Singedekane, Lorong Purnawira, No 7, RT 21, Telanaipura, Kota Jambi. Kode Pos 36122. Developed by Ara.