Bersambang ke Semurup, Kerinci, Sabtu 12 September 2020, ingatan Cek Endra tiba-tiba menerawang ke masa kecil. Ia tak bisa melupakan jasa seorang guru, namanya Aminah. Dari tangan guru Minah itu–begitu sang guru akrab disapa–, Cek Endra mengenal huruf dan mengerti baca tulis.
Siapa guru Minah?
Dia orang Kumun, Kerinci. Menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), Guru Minah ditugaskan ke daerah terpencil, bernama Mandiangin. Ia mengajar di sebuah Sekolah Dasar (SD) di sana. Saban hari ia mengenalkan huruf, konsonan kata hingga baca tulis hitung kepada anak didiknya, termasuk Cek Endra.
“Dari tangan bu Minah, saya mengenal huruf A. Beliaulah yang berjasa sehingga saya bisa baca tulis hitung,”kata Cek Endra.
Sentuhan lembut sang guru dari Kerinci itu, membuat Cek Endra tak mampu membendung haru. Bayang-bayang bu Minah mendadak saja membuhul ketika Cek Endra bertandang ke Semurup.
Cek Endra makin bersyukur. Keluarga besar bu Minah ikut menyokongnya maju di Pilkada. Bahkan, adik kandung bu Minah, Janewar, kini bergabung di barisan pemenangan CE-Ratu. Begitu juga anak Bu Minah, Amril, juga menjadi bagian dari tim pemenangan CERAH.
Bupati Sarolangun itu memang punya historikal indah dengan warga Kerinci. Cek Endra misalnya, sudah diangkat anak oleh seorang ulama besar di Kerinci, Syekh Muhammad Jamil. Maklum, saban beranjangsana ke ranoh kincai, Cek Endra pastilah mampir ke rumah sang syekh.
Selain diangkat sebagai anak, Cek Endra adalah kepala daerah kedua yang pernah dikalungkan sorban oleh Syekh Jamil. Tokoh pertama yang mendapat tempat di hati Syekh Jamil adalah mendiang Zulkifli Nurdin, mantan Gubernur Jambi.
Syekh Jamil mengalungkan sorban ke leher Cek Endra ketika ia bertandang ke rumahnya, setahun silam.
Selepas diangkat menjadi anak oleh kyai sepuh itu, Cek Endra langsung dinobatkan menjadi anak jantan dan anak betino Kerinci.
Penobatan itu berlangsung di Kedepatian Tanjung Pauh, Kecamatan Keliling Danau. Kedepatian itu terdiri dari empat desa, yakni Tanjung Pauh Hilir, Pondok Siguang, Serumpun Pauh, dan Permai Baru.
Pengukuhan Cek Endra menjadi anak jantan dipimpin Depati Tanjung Pauh Aidit, sebagai pucuk pimpinan adat. Hadir saat pengukuhan empat kembar rekannya serta ninek mamak, tuan pumareh,orang tuo cerdik pandai, tokoh agama, dan Ratusan masyarakat empat desa di Kedepatian Tanjung Pauh.
”Kayo sudah kamai nobatkan jadi anok jantan dan anok batino, kalau sudah masuk didusun kamaiko itu artinyo pak Cek Endra adolah keluargo kamai anak jantan dan betino Tanjung Pauh.”Kata Aidit dengan logat Kerinci.
”Kami mendoakan bapak selaku anak jantan di dusun kami ini, semoga allah memudahkan jalan lurus bapak dalam menjadi orang nomor satu di Jambi, bapak jangan ragu dan jangan bimbang kami akan mendoakan dan mendukung sepenuh hati,” imbuhnya.
Di Semurup, Cek Endra mengukuhkan Boy Edwar mengomandani tim pemenangan. Para punggawa pemenangan CE-Ratu di wilayah Kerinci tengah itu juga diperkuat sejumlah tokoh kesohor. Ada Arsal, mantan Cawabup Kerinci. Banyak pula mantan pejabat, dari camat hingga kepala dinas di era Gubernur Zulkifli Nurdin.
Mengakhiri lawatan politiknya di Semurup, Cek Endra bahagianya bukan main. Ia senang karena mendapat tempat spesial di hati warga Kerinci. Ia kian bahagia karena sudah menjadi bagian dari mendah Kincai. Cek Endra haqqulyakin memeroleh kememangan karena disokong keluarga besarnya di Kerinci.(*)
Berikut portofolio foto kunjungan Cek Endra ke Semurup :