Sejak kasus pengerahaan massal ASN Merangin di Pilgub Jambi menggelinding ke Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu), saksi kunci Adrianus sekaligus Ketua Tim Center CERAH Merangin dikabarkan menjadi target operasi. Ia kerap didatangi orang-orang tak dikenal.
***
Sejak semalam, tersiar kabar Adrianus mendapat ancaman teror. Para juru warta bergegas mengonfirmasi kabar itu ke Adrianus.
Adrianus membantah adanya teror itu. Yang terjadi, kata dia, ada upaya lobi yang dilakukan oknum-oknum tertentu.
“Teror tidak ada. Tapi ada upaya negosiasi supaya kasus diselesaikan secara kekeluargaan,” ungkap Adrianus saat dikonfirmasi di kediamannya, Sabtu malam (26/12/20) tadi.
Kendati begitu, Adrianus mengaku tetap waspada. Sebab, kasus yang ia bongkar tidak main-main. Praktik curang yang ia laporkan itu melibatkan ASN Merangin secara berjamaah. Mereka mulai dari tingkat Kadis, Kabid hingga Kasi, yang digerakkan untuk menguntungkan atasannya paslon 03, Al Haris.
Raihan suara Al Haris di Merangin pada Pilgub lalu memang meledak.
Lantas, bagaimana upaya negosiasi itu? Siapa yang menegosiasi?
Mantan Plt Sekda Merangin itu, bercerita panjang lebar ke wartawan. Tapi, ia tak berkenan informasi itu diungkap ke publik.
Ia memastikan menolak oknum-oknum yang datang menegosiasinya.
“Saya tidak mau. Karena sudah masuk ranah hukum. Biarlah hukum yang menentukan. Karena kita harus menegakan supremasi hukum,” tegasnya.
Kasus ini tengah disidik Gakkumdu Merangin. Al Haris dan 11 pejabatnya sudah diperiksa. Hari ini, ahad, giliran pejabat lainnya yang akan menjalani pemeriksaan.(*)
Foto sejumlah ASN Merangin kala mendatangi Bawaslu Merangin :

