RELATED STORIES
Situasi di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi NUSA (STIA-NUSA) Kerinci Sungai Penuh, yang sedang dilanda kisruh terkait rencana aksi mahasiswa dan pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), mendapatkan perhatian serius dari BEM Nusantara Jambi. Fadhil Ikhsan Mahendra, sebagai pengurus BEM Nusantara Jambi dan mahasiswa STIA NUSA, memberikan pernyataan terkait isu yang berkembang di lingkungan perguruan tinggi swasta tersebut.
Fadhil menegaskan pentingnya menjaga integritas dan citra akademik STIA-NUSA. Dalam pernyataannya, ia menyampaikan bahwa tidak ada pihak yang patut disalahkan dalam situasi ini. Menurutnya, setiap elemen di lingkungan STIA-NUSA, termasuk Yayasan, Senat, Civitas Akademik, dan Mahasiswa, harus mempertahankan netralitas dan menjaga citra positif institusi.
Lebih lanjut, Fadhil mengutarakan bahwa peran mahasiswa sebagai agen pengendali sosial sangat diperlukan oleh kampus dalam situasi saat ini. Ia memperingatkan bahwa apabila konflik ini berlanjut, akan ada dampak negatif yang signifikan terhadap seluruh kegiatan di STIA-NUSA.
Fadhil mengungkapkan harapannya agar persoalan yang ada di STIA-NUSA Kerinci Sungai Penuh dapat segera menemukan solusi yang adil dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Ia menekankan bahwa masalah yang terjadi tidak seharusnya dipandang dari sudut pandang pilih kasih atau keberpihakan.
Dalam rangka mengambil peran aktif, Fadhil menyatakan kesediaannya untuk berpartisipasi dalam aksi yang direncanakan pada hari Senin, 20 November 2023. Ia berkomitmen bahwa selama aksi tersebut sesuai dengan statuta kampus dan tidak melenceng dari jalur yang benar, ia akan terlibat secara aktif.
Pernyataan ini mencerminkan keseriusan dan komitmen mahasiswa dalam berpartisipasi secara konstruktif dalam menyelesaikan isu yang ada di kampus, sekaligus menjaga integritas akademis dan sosial perguruan tinggi. Fadhil Ikhsan Mahendra, melalui peran dan tindakannya, menunjukkan bagaimana mahasiswa dapat berkontribusi sebagai mediator dan agen perubahan positif di tengah situasi konflik di lingkungan kampus.
Dewi Wilonna