Pada hari Selasa, 19 September 2023, suasana di kantor Basarnas Jambi tampak berbeda. Ada sebuah semangat baru yang membayangi seluruh area kantor, dari lobi hingga ruang pelatihan. Personel Basarnas tampak sibuk mempersiapkan peralatan dan berdiskusi mengenai detail-detail teknis. Mereka bukan tanpa alasan, karena hari itu adalah hari dimana Direkrut Kesiapsiagaan Basarnas, Agus Haryono, menghadiri latihan khusus—latihan keselamatan ketinggian.
Kehadiran Agus Haryono di Jambi bukanlah tanpa tujuan. Menurutnya, Basarnas telah melakukan pemetaan terhadap berbagai potensi bencana dan situasi darurat yang ada di wilayah kerja Basarnas Jambi. “Salah satu yang kami perhatikan adalah kecelakaan di tempat ketinggian yang memerlukan penanganan khusus, seperti di gedung tinggi, hutan, dan pegunungan,” jelas Agus.
Latihan ini bukan sekadar demonstrasi keberanian atau pertunjukan teknik, tetapi lebih pada penguasaan prosedur dan peralatan yang akan menentukan keberhasilan misi. Dalam pelatihan ini, 26 personel Basarnas Jambi dilatih khusus mengenai bagaimana menggunakan sistem tali dan evakuasi dengan improvisasi peralatan yang ada. “Ada banyak situasi darurat yang bisa terjadi di Jambi, tetapi kali ini kami fokus pada medan ketinggian,” tambah Agus.

Berlokasi di posko Basarnas, latihan ini juga memperdalam pemahaman peserta tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam operasi pencarian dan pertolongan, meliputi landasan teori, landasan hukum, serta pengetahuan teknis yang belum banyak diketahui di lapangan. “Kali ini lebih berfokus pada pengetahuan teknik sebuah operasi pencarian dan pertolongan,” tutup Agus Haryono.
Seiring dengan waktu dan perkembangan teknologi, tuntutan untuk selalu siap dalam menghadapi bencana alam atau situasi darurat lainnya menjadi semakin tinggi. Dengan adanya latihan ini, Basarnas Jambi berharap akan ada peningkatan dalam efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas, terutama dalam situasi yang membutuhkan kecepatan dan ketepatan.
Latihan ini juga menjadi sebuah pesan bagi kita semua bahwa keamanan dan keselamatan tidak hanya dipengaruhi oleh seberapa canggih peralatan yang kita miliki, tetapi juga seberapa mumpuni personel dalam mengoperasikannya. Oleh karena itu, komitmen untuk selalu belajar dan berlatih menjadi suatu keharusan, bukan pilihan.(*)