Jakarta – Sejumlah kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggeruduk kantor berita harian Radar Bogor karena protes atas pemberitaan sang Ketum, Megawati. Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta mengecam aksi tersebut.
“Aksi kekerasan dan intimidasi kembali terjadi di ruang redaksi. Kali ini Redaksi Radar Bogor yang menjadi korban. Sekitar seratus kader dan simpatisan PDIP marah di kantor media tersebut,” ujar Ketua AJI Jakarta, Asnil Bambani dalam keterangan tertulis, Kamis (31/5/2018), dikutip dari Detik.com.
Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (30/5) sore kemarin. Menurut Asnil, massa kader PDIP datang sambil marah-marah kepada pihak Radar Bogor yang saat itu tengah menggelar rapat redaksi.

“Massa PDIP datang sambil marah-marah, membentak dan memaki karyawan, bahkan mengejar staf yang sedang bertugas. Massa juga merusak sejumlah properti kantor. Pemimpin Redaksi Radar Bogor Tegar Bagja dan GM Produksi Aswan Ahmad turun ke lokasi, namun makian dan bentakan tidak berhenti,” ucapnya.
Aksi massa PDIP dipicu pemberitaan Radar Bogor soal gaji Megawati selaku Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) berjudul ‘Ongkang-ongkang Kaki Dapat Rp 112 Juta’. PDIP merasa berita tersebut tendensius dan tidak fair.
AJI Jakarta pun memberikan pernyataan soal peristiwa itu. Ada pun seruan AJI Jakarta adalah sebagai berikut:
1. Mengutuk keras aksi kekerasan yang dilakukan kader dan simpatisan PDIP di ruang redaksi
2. Keberatan atas pemberitaan harus diselesaikan sesuai Undang-Undang No 40/1999 Tentang Pers
3. Mendesak kepolisian mengusut tuntas aksi kekerasan dan memprosesnya secara hukum
4. Mengimbau Radar Bogor memberikan ruang hak jawab kepada PDIP
5. Mengimbau semua media menjaga independensi dan mematuhi kode etik jurnalistik.
Sebelumnya, PDIP sudah memberikan konfirmasi mengenai aksi yang dilakukan sejumlah kadernya. Menurut Ketua DPC PDIP Kota Bogor Dadang Danubrata, aksi itu merupakan bentuk spontan.
“Kader spontan karena mereka loyal terhadap ideologi, loyal terhadap partainya dan loyal terhadap ketua umumnya,” ucap Dadang, Kamis (31/5).
Dia juga membantah ada aksi anarkis yang dilakukan para kader PDIP. Dadang memastikan, aksi itu bukan instruksi resmi dari DPC.
“Tujuannya hanya konfirmasi, dan tidak ada tujuan anarkis. Tidak ada pemukulan juga, kalau ada pasti mereka akan melapor,” sebutnya.(akn)