Jakarta – Pendakwah KH Abdullah Gymnastiar atau akrab disapa Aa Gym akan mengisi khotbah salat Idul Fitri 1 Syawal 1439 H/2018 di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Aa Gym mengajak masyarakat beramai-ramai hadir menunaikan salat id di Masjid Istiqlal tersebut.
Hal tersebut disampaikan Aa Gym lewat akun Twitter miliknya, @aagym, Senin (11/6/2018) pada pukul 13.53 WIB. “Sahabat-sahabat yang baik, insyaAlloh 1 Syawal nanti Aa mengisi Khutbah Shalat idul Fitri di Masjid Istiqlal Jakarta. Silakan hadir bagi sahabat-sahabat yang di Jakarta. Semoga menambah keberkahan,” demikian cuit Aa Gym.
Sahabat sahabat yang baik, insyaAlloh 1 Syawal nanti Aa mengisi Khutbah Shalat idul Fitri di Masjid Istiqlal Jakarta,
Silahkan hadir bagi sahabat sahabat yang di jakarta, semoga menambah keberkahan
— Abdullah Gymnastiar (@aagym) June 11, 2018

Aa Gym juga mengunggah poster mengenai dirinya yang akan mengisi khotbah di Masjid Istiqlal. Dalam poster itu, tampak Aa Gym mengenakan serban putih berdiri dengan latar belakang Masjid Istiqlal. Di poster itu tertulis ‘Khutbah Sholat Idul Fitri Masjid Istiqlal Jakarta Pusat’.
Dalam poster itu, juga disertakan tema khotbah yang akan disampaikan, yakni ‘Idul Fitri: Meraih Kemenangan Pribadi, Menuju Kemenangan Umat’. Poster itu diketahui dicetak oleh yayasan yang diprakarsai Aa Gym, yakni Daarut Tauhiid.
Hingga pukul 16.23 WIB, cuitan itu sudah mendapat ‘retweet’ sebanyak 42 kali dan mendapat ‘like’ sebanyak 136.
Kementerian Agama sendiri, melalui Ditjen Bimas Islam, baru akan menggelar sidang isbat (penetapan) awal bulan Syawal 1439 H pada Kamis, 14 Juni 2018. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dijadwalkan akan memimpin langsung sidang isbat tersebut.
Melalui mekanisme sidang isbat tersebut, Kemenag akan menetapkan kapan umat Islam Indonesia akan berhari raya Idul Fitri, 1 Syawal 1439H.
“Sidang isbat awal Syawal akan dilaksanakan pada Kamis, 14 Juni 2018 M, di auditorium HM. Rasjidi, Kementerian Agama RI, Jl. MH. Thamrin No. 6, Jakarta,” kata Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Juraidi yang diunggah oleh situs resmi Kemenag www.kemenag.go.id, Rabu (6/6).
Menurut Juraidi, sidang isbat akan dihadiri para duta besar negara sahabat; Mahkamah Agung; Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG); Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan); Badan Informasi Geospasial (BIG); Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB); Planetarium; pakar falak dari ormas-ormas Islam; pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama; serta Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama.
“Sidang isbat wujud kebersamaan Kemenag dengan ormas Islam dan instansi terkait dalam menetapkan awal bulan kamariah, terutama Ramadan, Syawal, dan Zulhijah,” ujarnya.
Juraidi menjelaskan rangkaian sidang isbat diawali dengan pemaparan secara terbuka mengenai posisi hilal berdasarkan data hisab oleh pakar astronomi. Data hisab menunjukkan bahwa ijtimak menjelang Syawal 1439 H jatuh pada Kamis, 14 Juni 2018, pada pukul 02.43 WIB. Tinggi hilal pada saat matahari terbenam di seluruh wilayah Indonesia mencapai 6° 4′ sampai 7° 34′.
“Rukyatul hilal akan dilaksanakan pada Kamis sore,” jelasnya.
Selepas magrib, lanjut Juraidi, digelar sidang isbat secara tertutup yang dipimpin oleh Menteri Agama. Dalam sidang tersebut, Direktur Urais dan Binsyar akan melaporkan hasil pemantauan hilal (rukyatul hilal) yang dilakukan pada 95 titik lokasi di seluruh Indonesia. “Laporan itu akan dijadikan dasar pengambilan keputusan penetapan 1 Syawal,” jelasnya. (*)
Sumber: detik.com