Yayasan Umul Quro Kota Santri Internasional mulai menghimpun donasi untuk tahap awal pembangunan Masjid Kota Santri. Sumbangan warga Kerinci perantauan sudah terkumpul Rp 605 Juta.
————————–
Direktur Eksekutif Yayasan Umul Quro Kota Santri Internasional, H Alven Stony menyatakan, penggalangan dana sudah dimulai sejak beberapa hari ini. Menurutnya, tahap awal, pihaknya mempersiapkan pembangunan masjid di kawasan kota santri itu.
Biayanya ditaksir mencapai Rp 13 Miliar. Rinciannya, untuk pekerjaan persiapan, struktur bawah, struktur tengah, lantai dan dinding, jendela dan pintu, struktur atas, finishing hingga elektrikal.
“Donasi sudah terkumpul Rp 605 Juta,”kata Alven Stony.
Ia merincikan, donasi dari H Milyono senilai Rp 17 juta untuk pekerjaan persiapan. Lalu, biaya untuk struktur bawah diperkirakan mencapai Rp 1,2 Miliar.
Beberapa mendah kincai yang sudah berinfaq untuk struktur bawah itu antaralain Hj Sumiati senilai Rp 56,6 Juta. Lalu Brigjen Pol Syafril Nursal Rp 172 Juta, Prof Firwan Tan Rp 8,8 Juta Prof Sudirman Rp 8,8 Juta, Alven Stony Rp 65,9 Juta dan Havrizal Rahman Rp 28,5 Juta.
“Tadi siang ada tambahan dari pak AJB (Walikota) Rp 25 Juta,”kata Alven Stony.
Selain itu, beberapa donasi sudah terkumpul dari HKKN di daerah, antaralain HKK Riau menyumbang Rp 100 Juta dan lalu HKK JS Rp 25 Juta.
Mendah kincai yang tergabung dalam beberapa arisan juga antusias menyisihkan rezekinya. Seperti Arisan Pondok Tinggi IKPT yang menyumbang Rp 25 Juta. lalu Arisan Kepo, Mashuri Rp 10 Juta, Arisan AKB Rp 25 Juta, dan HKKN Sumbar Rp 25 Juta.
Adapula Lisa seorang pengusaha mendah kincai yang turut mendonasi Rp 15 Juta dan Dr Basyarudin Thaib yang menyumbang senilai Rp 20 Juta.
Alven Stony menyebutkan, Masjid Kota Santri Internasional ini akan dibangun diatas lahan 250 hektar dengan nilai total Rp 13 Miliar.
Prof Dr Firwan Tan dihadapan halal bihalal HKK JS tadi pagi menjelaskan skema tentang kota santri internasional tersebut.
Menurutnya, kawasan kota santri ini akan dibangun secara bertahap.
Diawali dari pembangunan Masjid kemudian berlanjut ke bangunan lainnya, seperti Islamic Residental, Boarding School, Integrasi pertanian, Resort, Rumah Sakit dan hall olahraga.
Kota Santri Internasional ini memiliki Pesantren Terpadu, Masjid, Asrama dan Politeknik Agrinisnis/Agrowisata serta Rumah Singgah, Villa Syariah, Taman Rekreasi.
Sebuah program besar dan prestisius itu akan dibangun di Desa Talang Kemulun, Kota Baru Sanggaran Agung, Kabupaten Kerinci.
Konsepnya, disana akan dibangun sebuah komplek pendidikan bertaraf international dengan fasilitas lengkap. Kawasan ini akan didesain dan dirancang menjadi ikon Kerinci.
Dalam pembangunan Kota Santri Internasional, PB HKK Nasional tidak bisa bergerak sendiri.
Perlu dukungan Pemerintah Daerah (Pemda) dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) serta Pemerintah Pusat, utamanya berkaitan dengan fasilitas sarana dan prasarana.
Kota Santri Internasional akan menjadi salah satu pusat pendidikan terbesar di Indonesia. Santri yang menimba ilmu disana tidak hanya dari Kerinci saja, tapi juga dari seluruh Indonesia, bahkan luar negri.(*)
Editor : Awin