Manuver Al Amin Nur Nasution atau lebih dikenal dengan Al Amin Nasution menjelang pemilihan Wakil Gubernur Jambi paruh waktu 2016-2021 menyulitkan langkah Partai Amanat Nasional. Terbuka peluang Fachrori solo karir hingga akhir jabatan.
——————————–
Al Amin bergerilya menjaring dukungan ke sejumlah parpol maupun fraksi di DPRD Provinsi Jambi. Lewat kolega dekatnya, Sofyan Ali (Ketua DPW PKB Provinsi Jambi), Al Amin mulai membidik koalisi parpol pendukung Zola-Fachrori.
Mengenakan kemeja panjang warna biru laut, bang Amin—begitu dia disapa—menggelar pertemuan tertutup bersama Sofyan Ali (Ketua DPW PKB), M Yusuf (Ketua DPD Hanura) dan Yulius (Ketua DPW PBB), Senin 8 Juli 2019 kemarin.
Sambil sarapan pagi, mereka dikabarkan membincangkan ihwal posisi Wakil Gubernur Jambi.
Kepada mereka, Al Amin menyatakan niatnya merebut kursi Wagub.
“Ya, beliau serius dan menyampaikan langsung keinginannya,”kata M Yusuf.
Tiga partai Islam itu setuju menyodorkan nama Al Amin, utamanya Sofyan Ali.
Caleg DPR RI terpilih itu sejak awal memang getol mengusulkan nama Amin.
Tapi, langkah Al Amin tidaklah mudah. Ia harus melewati beberapa etape panjang.
Lobi-lobi Al Amin tak cukup sebatas tiga parpol koalisi itu.
Apalagi, sejak awal PAN telah mengklaim paling berwenang mendapat jatah kursi wagub itu.
Toh, Gubernur Fachrori pun dikabarkan legowo menyorongkan nama wagub usulan PAN.
Pengamat Kebijakan Publik Dr Dedek Kusnadi menilai, terbelahnya koalisi parpol pendukung Zola-Fachrori semakin memperlebar peluang Fachrori solo karir hingga akhir masa jabatan.
Menurut Dedek, tak solidnya koalisi partai justru akan menyulitkan Fachrori.
“Ia dilematis. Nah, boleh jadi Fachrori memanfaatkan situasi ini untuk solo karir,”ujarnya.
Dedek tak membaca ada keseriusan Al Amin Nasution merebut kursi Gubernur itu.
Manuver Al Amin, kata Dedek, hanya untuk memanaskan suasana.
“Belum ada tanda-tanda gerakan massive yang ditunjukkan Al Amin,”katanya.
Dedek mengatakan, untuk sukses mendapat kursi Wagub, Al Amin tentu saja harus melobi elit PAN. Mulai dari atas hingga ke bawah.
Ia pun perlu mendapat restu Gubernur Fachrori. Yang tak kalah penting, kata dia, sembilan Fraksi di DPRD Provinsi Jambi harus pula dijinakkan.
“Internal PAN saja terjadi friksi antara Rahman dan Ratu. Kini muncul lagi Al Amin. Ini membuka peluang Fachrori solo karir,”katanya.
Al Amin merupakan politisi muda kelahiran Jambi, 28 Maret 1972. Ia menempuh pendidikan di Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Jambi, lulus pada 1997.
Karirnya bermula saat dia bekerja sebagai distributor kaos C-59 di Jambi. Dia kemudian menjadi direktur CV Gunung Rezeki di Jambi, dan menjadi komisaris pada PT Lima Putra Bersaudara.
Karir berorganisasi Al Amin cukup banyak.
Dia pernah menjadi senat mahasiswa di Fakultas Ekonomi Universitas Jambi (1990), aktif di PMII Cabang Jambi (1990), Ketua PW IPNU Jambi (1991-1997), Ketua Kompartemen BPD HIMPI Jambi (1995), dan Ketua KNPI Jambi pada 1997 hingga 2004.
Selain itu dia juga pernah menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama pada 2002-2003 dan Ketua DPP KNPI pada 2002-2005.
Di KNPI, jabatan terakhir Al Amin adalah bendahara umum.
Dia juga diketahui pernah menjadi pengurus di DPD Golkar Jambi pada masa Orde Baru. Saat Reformasi, putra bungsu almarhum Wahab Nasution itu memantapkan karier di politik.
Setelah hengkang dari Golkar, dia diketahui bergabung dengan PKB, dan terakhir ke PPP yang membawanya menjadi Ketua DPW PPP Jambi periode 2006-2011. Dia pun menjadi anggota DPR dari daerah pemilihan Bengkulu.
Nama Al Amin Nasution sempat menjadi pembicaraan hangat.
Ketika menjadi anggota DPR dari Partai Persatuan Pembangunan itu, ia diberitakan di mana-mana.
Bukan dalam peran dia sebagai pejuang aspirasi rakyat, tetapi karena diduga menerima suap dari Sekda Kabupaten Bintan Azirwan, dengan memanfaatkan lolosnya permohonan konversi hutan lindung di kabupaten itu.
Nama Al Amin semakin menjadi menarik dibicarakan lantaran dia juga merupakan suami dari pedangdut ternama Kristina. Kristina malah menggugat cerai Al Amin yang terbilang baru menikahinya seumur jagung.
Berhasilkah Al Amin menembus kursi Wagub itu?(*)
Penulis : Awin