Padatnya arus mudik dan arus balik yang melintasi jalan Nasional Sungai Penuh leter W membuat Balai Jalan Nasional II Jambi bergerak cepat.
————————-
Supaya tak menggangu momen lebaran, PT Aurora selaku kontraktor langsung merehab sementara lokasi jalan yang berada persis di STA +03 dengan dimensi yang mengalami keretakan 2 M’ dari panjang jalan.
Penanganan dilakukan sepanjang 53 km tepatnya depan mesjid Koto Keras, Kota Sungai Penuh itu.
Khusairi, PPK 2.5 Balai Pekerjaan Jalan Nasional II Jambi menjelaskan, setiap tahun lokasi itu selalu mendapat penanganan entah itu bersifat efektif atau hanya sebatas pemeliharaan.
Menurutnya, kerusakan yang kerap terjadi di titik itu dipicu karena di bawah badan jalan terdapat rembesan air. Tapi, secara keseluruhan penanganan yang dikerjakan oleh rekanan berjalan dengan baik. Sesuai konsep Long segment yang berakhir masa pelaksanaan pada bulan Desember 2019.
Lokasi ini lantas diperbaiki mengingat masa lebaran makin dekat. Menjelang H-7 lebaran, PPK memerintahkan penyedia secepatnya melakukan penanganan darurat atau sementara.
“Mengingat untuk kelancaran arus balik dan mudik,” singkatnya.
Karena itu, pasca lebaran ini, pihaknya kembali akan melakukan perbaikan. Lokasi yang sudah ditangani sementara itu, akan kembali diperbaiki sesui dengan speksifikasi.
“Lokasi ini akan dilakukan penanganan khusus,” katanya.
Selain itu, penanganan jalan yang sebelumnya menggunakan kontruksi agregat A dan B akan diganti. Sebab, cara itu tidak efektif dan selalu terjadi settlement atau penurunan.
“Maka secara teknis penanganan yang tepat adalah dengan menggunakan rigid beton sebagai pengganti base,”katanya.
“Jadi, tak ada masalah apapun terkait penangana proyek di lokasi itu,” imbuhnya.
PT Aurora selaku kontraktor menjelaskan, sejak awal mereka telah memperoleh informasi adanya pipa dibawah STA depan Masjid koto keras itu.
Banyak keluhan masyarakat karena makin padatnya arus mudik dilokasi itu, membuat mereka ambil inisiatif. Jalan itu lantas diperbaiki sementara.
“Kami kerjakan dengan mempertimbangkan resiko kecelakaan lalu lintas,” ujarnya.
Idealnya, beton sebagai pengganti lapisan base.
Karena hendak menyambut lebaran, pastilah pemasangan base akan mengganggu arus mudik maupun arus balik. Ditambah lagi cuaca ekstrim. Boleh jadi jalan itu akan tergerus dan buyar.
“Sehingga dapat memicu resiko tinggi terhadap pengguna jalan,” katanya.
Apalagi sebelumnya kecelakaan lalu lintas pernah terjadi di depan kantor camat Pesisir Bukit.
“Kami berinisiatif melaksanakan penutupan lobang tersebut dengan meninggikan badan jalan dan melakukan pengaspalan bersipat penanganan sementara,” ujarnya.
Karena itu, pasca lebaran ini, perbaikan jalan yang sifatnya sementara itu akan re desaing. (*)