JAKARTA – Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin menyebut ada upaya desain skenario kekalahan dari kubu lawan. Juru debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Saleh Partaonan Daulay, membantah hal tersebut.
“BPN tidak pernah membuat sebuah desain kekalahan dalam pilpres. Jangankan membuat desain, penggunaan istilah itu sendiri pun tidak pernah muncul di kalangan internal BPN. Dengan begitu, jelas ini muncul dari pihak sebelah dengan maksud untuk mendiskreditkan dan menurunkan integritas moral seluruh tim BPN,” kata Saleh kepada wartawan, Selasa (5/3/2019).
Saleh mengatakan pihaknya tidak membuat skenario apa pun. Dia mengatakan BPN tetap yakin pasangan nomor urut 02 itu akan memenangi Pilpres 2019.
Dia mengatakan BPN tak sempat membuat desain kekalahan. Sebab, lanjutnya, BPN terlalu sibuk merebut dan meyakinkan masyarakat untuk memilih Prabowo-Sandiaga. Saleh kemudian menyebut skenario tersebut mengada-ada.
“Selain itu, BPN tidak mungkin mendesain kekalahan. Sebab, sampai hari ini, BPN meyakini bahwa Prabowo-Sandi akan menang. Tentu kami tidak sempat membuat desain kekalahan. Kami terlalu sibuk untuk merebut dan meyakinkan masyarakat agar kemenangan tersebut semakin jelas dan nyata,” kata Saleh.
“Tuduhan bahwa ada desain kekalahan dengan mempersoalkan kecurangan-kecurangan yang ada, hal itu dinilai terlalu mengada-ada. Pasalnya, BPN bukanlah pihak petahana yang berkuasa. Tidak mungkin BPN, misalnya, menggunakan program-program pemerintah untuk mendekati masyarakat. Selain itu, BPN tidak mungkin menggunakan jaringan ASN untuk mensosialisasikan program-program Prabowo-Sandi. Hal-hal seperti itu saja tidak bisa dilakukan BPN, konon lagi melakukan kecurangan. Melakukan kecurangan dari mana?” sambung politikus PAN tersebut.
Sebelumnya, TKN Jokowi-Ma’ruf menyebut ada upaya desain skenario kekalahan pada Pilpres 2019. TKN mengungkit sejumlah tudingan terkait dugaan kecurangan pemilu.
Juru bicara TKN Jokowi-Ma’ruf, Ace Hasan Syadzily, mengatakan syarat demokrasi ialah penyelenggara pemilu yang menunjukkan profesionalitas dan netralitas. Menurut pantauan TKN, penyelenggara pemilu saat ini menunjukkan profesionalisme dan tidak bisa memihak kepada salah satu paslon. Dia lantas menyoroti narasi-narasi yang, menurutnya, mengarah pada pembentukan alibi jika kalah.
“Kan ada Bawaslu, ada DKPP, secara politik diawasi oleh DPR, oleh Komisi II, gitu. Jadi kami menduga ada upaya yang sistematis untuk melakukan terhadap pemilu sekarang ini dengan cara menyampaikan narasi-narasi yang menurut kami memang sangat tendensi mengarah kepada alibi kekalahan,” ucap Ace di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Senin (4/3). (*)