Oleh Nandra Mailani
REVOLUSI Industri 4.0 atau sering dikenal dengan revolusi industri keempat merupakan suatu integrasi antara dunia internet dengan dunia usaha atau produksi dalam sebuah industri yang artinya semua proses produksi yang umum nya dikerjakan oleh manusia kemungkinan besar akan digantikan dengan sistem otomatisasi atau robotik.
Di era revolusi industri ke-4 ini pula akan lebih mengsinergikan aspek fisik, digital, dan biologi (kombinasi), diantaranya akan banyak terobosan baru seperti pemanfaatan kecerdasan buatan, pemanfaatan dalam skala besar (big data) yang meliputi sistem robotica dan mesin learning pada manufaktur.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Bapak Muhadjir Effendy menanggapi era Revolusi Industri 4.0 dengan mendesain kurikulum. Ada lima kompetensi yang telah dibentuk dalam membuat standar pembelajaran.
Pertama, kemampuan berpikir kritis yang kita harapkan terjadi.
Kedua, memiliki kemampuan kreatif dan inovatif.
Ketiga,kemampuan dan keterampilan berkomunikasi, bekerja sama dan berkolaborasi. Dan yang terakhir harus memiliki modal berani. Untuk menghadapi era revolusi industri 4.0 dan mewujudkan masyarakat yang dapat mengisi revolusi industry.
Keempat, diperlukan pendidikan yang dapat membentuk generasi kreatif, inovatif, serta kompetitif.
Era revolusi industry 4.0 menuntut berbagai macam keterampilan salah satunya menuntut masyarakat untuk lebih bisa memiliki critical thinking skills dan creative thinking skills. Kemampuan berpikir kritis dan kreatif merupakan kemampuan yang sangat esensial untuk kehidupan, pekerjaan, dan berfungsi efektif dalam semua aspek kehidupan lainnya.
Akibatnya metode pendidikan Indonesia harus mulai beralih menjadi proses-proses pemikiran yang lebih visioner termasuk dengan mengasah kemampuan cara berpikir kritis, kreatif dan inovatif seperti melalui metode pendidikan intensif yang berfokus melatih masyarakat secara individu atau kelompok kecil dan memanfaatkan kecanggihan teknologi dengan sistem pembelajaran yang sungguh- sungguh serta terus menerus sehingga ilmu dan keterampilan yang didapatkan tidak hilang begitu saja serta mampu memperoleh hasil yang maksimal, Oleh karena itu pelaku pendidikan juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas diri, literasi data dan mampu memanfaatkan teknologi sebagai media pendidikan sehingga mampu menghadapi generasi milenial serta mencetak masyarakat untuk memiliki Critical Thingking Skill dan mampu bersaing di kancah dunia.
Dengan adanya penerapan metode pendidikan intensif dengan melatih masyarakat secara individu atau kelompok kecil dan berusaha untuk memanfaatkan teknologi yang berkembang di era digital saat ini.
Selain bertujuan memberikan kemudahan dalam pemahaman, dalam metode ini juga akan diharapkan ilmu yang didapat akan lebih diingat dan tidak mudah hilang begitu saja karena, pembelajaran dilakukan secara sungguh-sungguh dan terus menerus yang meliputi teori maupun praktek. Sehingga metode ini berguna dalam menghadapi tantangan serta ikut memeriahkan Revolusi Industri 4.0.
Upaya Peningkatan Critical Thinking Skill dapat ditingkatkan melalui berbagai macam cara, salah satunya melalui proses pembelajaran yang baik. Akan tetapi saat ini pembelajaran yang diterapkan masih bisa dikatakan kurang efektif, sehingga kurang mampu meningkatkan kemampuan Critical Thinking Skill dan Creative Thinking Skill masyarakat.
Demikian, perlunya metode yang tepat dalam meningkatkan Critical atau Creative Thinking Skill mahasiswa. Pendidikan Intensif atau pendidikan yang di terapkan dengan sungguh-sungguh dan terus menerus secara individu atau kelompok kecil merupakan metode yang mampu meningkatkan Critical Thinking Skill masyarakat dengan mencoba menggunakan metode pembelajaran yang lebih intensif dan memanfaatkan kecanggihan teknologi akan mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis masyarakat.
Pelaksanaan metode pendidikan intensif ini diharapkan dapat menjawab tantangan menghadapi Revolusi Industri 4.0, selain dapat menjawab tantangan, masyarakat akan mendapatkan peluang pekerjaan lebih baik sehingga mendapat penghasilan yang cukup tinggi.
Dengan demikian, dapat disimpulkan dengan metode yang tepat seperti Pendidikan Intensif akan mampu meningkatkan critical thinking skill pada masyarakat. hal ini dikarenakan metode yang melibatkan masyarakat dalam proses pembelajarannya dan lebih kekinian akan lebih menarik dibandingkan metode yang selama ini ada. Pendidikan Intensif merupakan sistem pendidikan yang dilakukan sungguh-sungguh dan terus menerus dengan memanfaatkan kemajuan teknologi sehingga mencapai hasil yang maksimal merupakan hasil kombinasi antara metode yang melibatkan pendekatan masyarakat dengan metode kekinian yang mana masyarakat akan lebih tertarik dan semangat untuk belajar dan berkarya. (***)
Penulis adalah Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Universitas Jambi