SURABAYA – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Gubernur terpilih Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengadakan pertemuan. Kedua tokoh perempuan ini menghadiri jamuan makan di salah satu rumah makan di Jalan Bangka, Gubeng.
Dalam pertemuan itu Risma dan Khofifah saling bertegur sapa dan menanyakan kabar masing-masing. Keduanya kemudian menyantap hidangan makanan yang telah disiapkan.
Kabag Humas Pemkot Surabaya M Fikser mengatakan pertemuan kedua tokoh perempuan ini untuk membahas seputar pemerintahan dan pembangunan Pemkot Surabaya dan Pemprov Jatim ke depannya.
“Sekitar 1,5 jam lebih bu wali dan bu khofifah makan sore bersama sambil bincang santai di Rumah Makan Ria Galeria,” kata Fikser dalam keterangan tertulis, Minggu (10/2/2019).
Khofifah sendiri diketahui akan dilantik pada tanggal 13 Februari 2019 mendatang oleh Presiden Jokowi. Nah, dalam kesempatan itulah Risma dan Khofifah selain bertemu dan makan bersama juga menyempatkan membicarakan soal pembangunan Kota Surabaya dan Jawa Timur ke depannya.
Sebelumnya diberitakan, hubungan antara Risma dan Khofifah sempat memanas. Hal itu karena Risma merupakan juru kampanye PDIP di Pilgub Jatim 2018. Saat itu, Risma bahkan sempat bertemu dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Risma melaporkan indikasi dugaan kecurangan di Pilgub Jatim, khususnya di Surabaya.
“Kebetulan saya ngurus di Kemenkeu tadi pagi, siang ke Kementerian PUPR sekalian mampir ke Ibu (Mega), perkembangan pilgub di Jatim. Saya memang bukan yang pokok tapi saya ingin menyampaikan ke beliau apa-apa yang terjadi terutama di kota Surabaya,” kata Risma di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Jumat (29/6/2018).
Risma mengaku tak menyangka dengan hasil Pilgub Jawa Timur. Dari hasil hitung cepat, pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak menang mengalahkan jagoan PDIP, Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarno.
“Jadi saya terus terang agak surprise dengan hasilnya karena itu kemudian saya mencoba melakukan penelitian di lapangan oleh para relawan saya. Memang ada sesuatu yang masif yang sudah semua saya laporkan ke Pak Sekjen (Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto) dan Ibu,” tandasnya waktu itu. (*)