SETIAP jomblo adalah calon pengantin (Catin). Tapi khusus di DKI Jakarta, jomblo yang akan menikah diwajibkan menjalani konseling dan tes kesehatan sebelum melakukan pernikahan. Lolos tes, calon pengantin akan mendapat secarik “Setifikat Layak Kawin”.
Persyaratan ini tercantum dalam Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta Nomor 185 Tahun 2017 Tentang Konseling dan Pemeriksaan Kesehatan Bagi Calon Pengantin. Dilakukan di puskesmas dan menjadi syarat untuk mengurus pengantar menikah dari kelurahan.
Dilansir Detikhealth, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Khafifah Any, peraturan ini bertujuan untuk mencegah berbagai masalah kesehatan dan dilaksanakan bekerja sama dengan KUA (Kantor Urusan Agama). Bila ditemukan ada penyakit atau risiko penularan, maka bisa diatasi sejak dini. “Wajib, sejak Januari 2018,” kata Any seperti dikutip dari detikHealth.
Any mengakui bahwa program ini sangat baik dijalankan karena setiap anak yang dilahirkan bisa menjadi generasi penerus yang sehat dengan berawal dari kedua orang tuanya.
Namun ternyata masih saja ada beberapa masyarakat yang tidak mematuhi peraturan tersebut, Any menyebut kurang sosialisasi adalah salah satu penyebabnya.
“Sekarang gini, tidak semua orang mau disuruh check-up rutin kan, padahal udah gratis. Ada yang nggak mau cek karena takut ketahuan sakitnya, kan bisa diobati ya,” jelasnya.
Adapun yang dites sendiri seperti tekanan darah, tinggi badan, berat badan, dan tensi. Di samping itu juga ada pemeriksaan laboraturium, pemeriksaan darah rutin, itu mencakup pengukuran trombosit, eritrosit, MCV (Mean corpuscular volume) dan MCH (Mean corpuscular hemoglobin),” ujar salah petugas medis di salah satu puskesmas di Jakarta Selatan.
MCV merupakan salah satu pemeriksaan darah yan menunjukan volume rata-rata satu sel darah merah dibandingkan dengan volume sel darah merah keseluruhan dalam tubuh. Sedangkan MCH merupakan salah satu jenis pemeriksaan yang ada pada darah, di mana akan dinilai massa hemoglobin dari satuan sel darah merah yang ada di tubuh.
Ia juga menjelaskan bahwa yang paling penting adalah pemeriksaan untuk penyakit kelamin, seperti HIV, hepatitis dan sipilis. Hal ini bertujuan untuk dapat mencegah penularan ke pasangannya.
Untuk para catin tidak udah takut untuk tes kesehatan sebelum menikah, karena dari proses kesehatan yang dilakukan akan menguntungkan bagi kamu yang akan menikah, dan dapat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan sebelum melaksanakan pernikahan. (*)