Jakarta – Siapa yang tak kenal dengan Presiden Republik Indonesia yang ketiga ini. Pria yang pernah memimpin bangsa selama kurang lebih 1 tahun 5 bulan serta orang Indonesia pencipta pesawat N-250 Gatot Kaca. Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang biasa kita kenal BJ Habibie seperti panutan tak ada celah ya, Bun. Pasti bangga banget deh kalau si kecil kelak bisa seperti BJ Habibie.
Tapi, siapa sangka dulu ketika BJ Habibie masih kecil tak ada pikiran lho ia akan membuat pesawat dan jadi seorang guru besar. Pria yang akrab dipanggil Eyang Habibie ini berkata bahwa dirinya tak kepikiran sama sekali bakal jadi menteri bahkan presiden.
“Orang tua saya pun dulu tak ada kepikiran saya akan menjadi saya yang sekarang. Saya cuma belajar yang benar dan baik. Dulu waktu saya usia 6 tahun saya cuma buat pesawat dari kertas,” kata BJ Habibie dalam acara ‘Habibie dan Anak Indonesia: Tumbuh Sehat Melalui Makan Sehat’ di Perpustakan Habibie dan Ainun, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
BJ Habibie selalu berfantasi dan berimajinasi akan cita-citanya, tapi tidak berkhayal ya, Bun. Karena menurutnya mimpi itu bisa selesai ketika seseorang bangun dari tidurnya. Makanya, selain berimajinasi BJ Habibie berusaha belajar setinggi mungkin hingga pintar dan terampil dalam melakukan sesuatu. Tentunya, semua itu harus dipikirkan secara matang.
“Saya pikir, oh apa nih yang bisa saya buat lebih baik? Apa ya yang bisa saya buat lebih indah lewat ilmu pengetahuan? Cuma itu yang terpikir sama saya selama belajar,” tutur suami dari almarhumah Hasri Ainun Besari ini.
Bahkan sewaktu BJ Habibie kecil, ia suka banget lho berenang di sungai. Hi-hi, ternyata BJ Habibie kecil tetaplah anak-anak pada umumnya ya, Bun.
“Saya mandi di kali bareng kawan saya, kuda. He-he, dulu kami ada mobil tapi nggak ada bahan bakar jadi dikasihlah saya kuda sama orang tua jadi kalau apa-apa ditarik sama kuda,” kata BJ Habibie.
BJ Habibie pun berpesan nih buat anak-anak generasi sekarang, agar nurut sama orang tua terutama ibu.
“Tidak ada orang tua terutama ibu yang mau menjebloskan anak-anaknya ke tempat yang salah atau aneh-aneh. Sekolah yang benar, jangan lupa ngaji, makan yang sehat dengan nutrisi bagus supaya tumbuh jadi anak yang berprestasi dan cerdas,” kata BJ Habibie. (*)