Satuan Tugas Pramuka Peduli turut membantu Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mengevakuasi korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di Kepulauan Seribu. Ada dua penyelam pramuka yang turut membantu proses pencarian pesawat tersebut.
“Ada dua Scout Diver yang diminta Basarnas menjadi tim penyelam. Kami sedang siapkan posko di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2,” kata, Koordinator Lapangan Satgas Pramuka Peduli, Fachrudi Fahim, Minggu (10/1/2021).
Kedua penyelam pramuka itu adalah Abdul Wahab dan Oo Sudarna. Mereka mendapat sertifikat internasional menyelam dan saat ini menjadi instruktur. Selain itu ada 6 anggota pramuka yang sudah di lokasi untuk membantu tim penyelam Basarnas.
Fachrudi Fahim mengatakan sejak Sabtu petang dia telah berkoordinasi dengan Pramuka Peduli yang ada di Kwartir Cabang Kepulauan Seribu untuk memantau evakuasi korban kecelakaan pesawat di pulaunya masing-masing.
Saat ini, Satgas Pramuka Peduli tengah membangun posko di JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Posko ini digunakan untuk mengkoordinasi relawan pramuka dari berbagai daerah atau kwartir cabang.
Wakil Ketua Kwarnas Pramuka Bidang Pengabdian Masyarakat, GKR Mangkubumi menjelaskan telah menerima kesediaan 111 anggota Pramuka Peduli dari berbagai daerah untuk membantu Basarnas. Mereka akan mendapat surat tugas dan disampaikan kepada Basarnas untuk membantu mengevakuasi korban.
“Mereka punya kualifikasi SAR dan selama ini membantu tim pencarian dan pertolongan jika ada bencana,” ujar GKR Mangkubumi.
Untuk diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di perairan Kepulauan Seribu, pada Sabtu 9 Januari 2021, pukul 14.40 WIB. Pesawat hilang kontak setelah 4 menit mengudara.
Operasi SAR masih terus dilakukan hingga saat ini. Bagian serpihan pesawat sudah mulai ditemukan, dan tim gabungan pun telah mendeteksi keberadaan blackbox pesawat di lokasi.