SAROLANGUN – Di tengah persiapan pemilu 2024, Kabupaten Sarolangun menghadapi tantangan signifikan: sebanyak 2.146 warga yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) belum melakukan perekaman KTP elektronik. Informasi ini terungkap dalam rapat rekapitulasi progres sisa perekaman KTP elektronik yang diadakan oleh Dinas Dukcapil Sarolangun bersama Bupati Sarolangun dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di kantor Bupati.
Kepala Dinas Dukcapil Sarolangun, Riduan, menyampaikan bahwa warga yang belum merekam KTP elektronik tersebar di seluruh kecamatan di wilayah Kabupaten Sarolangun. Data tersebut cukup mencengangkan, mengingat jumlah Daftar Pemilih Tetap pada pemilu 2024 diperkirakan sebanyak 209.632 dari total penduduk Kabupaten Sarolangun yang berjumlah 302.994 jiwa. Namun, dari jumlah DPT tersebut, sudah ada sebanyak 207.486 jiwa yang telah melakukan perekaman, dengan presentasi mencapai 98,98 persen.
Untuk mengatasi masalah ini, Dinas Dukcapil Sarolangun telah menjalankan kegiatan jemput bola untuk perekaman KTP elektronik ke masyarakat di tingkat kecamatan dan desa. Kegiatan ini telah dilakukan sebanyak 63 kali dan tersebar ke seluruh kecamatan, sebagai upaya untuk memastikan partisipasi warga dalam pemilu 2024.
Distribusi warga yang belum merekam KTP elektronik terdiri dari berbagai kecamatan, termasuk 365 orang di Kecamatan Pelawan, 345 di Singkut, dan seterusnya, dengan jumlah terendah di Kecamatan Bathin VIII yang mencapai 92 orang.
Kegiatan jemput bola ini merupakan langkah strategis Dinas Dukcapil Sarolangun untuk memastikan bahwa setiap warga yang berhak memilih dapat terlibat dalam pemilu 2024. Upaya ini tidak hanya penting dalam konteks demokrasi, tetapi juga sebagai langkah penting dalam memastikan kepatuhan administrasi kependudukan di Kabupaten Sarolangun.(*)