KERINCI – Kinerja Perusahaan Listrik Negara (PLN) wilayah Kabupaten Kerinci, dikeluhkan oleh warga. Hal tersebut disebabkan, bukan hanya saja oleh sering terjadinya mati lampu akhir-akhir ini dikarenakan adanya perbaikan tower.
Akan tetapi akhir-akhir ini tagihan listrik milik warga secara tiba-tiba naik dan hal tersebut membuat kaget warga. Seperti yang dialami Kaharudin, warga Desa Sebukar, Kecamatan Sitinjau Laut, Kabupaten Kerinci.
Dirinya menjelaskan, biasanya setiap bulan tagihan listrik miliknya berkisar Rp 20 ribu hingga Rp 30 ribu saja perbulannya. Namun tagihan pada bulan September lalu, mendadak naik hingga Rp 52 ribu lebih. “Tagihan kali ini tibo-tibo naik Duo kali lipat, biasonya semahal-mahalnya dalam 1 Bulan hanya Rp 30 ribu,” ujar Kaharudin.
Namun setelah ditelusuri sambung Kaharudin, ternyata angka tagihan yang tercatat di amper, berbeda pada yang tertera dikwitansi tagihan. “Angka di tagihan kwitansi, lebih besar pada angka di amper pada saat petugas mencatat, makanya mahal,” bebernya.
Diakuinya bahwa, kejadian seperti ini bukan yang pertama kalinya yabg dialami oleh dirinya. Akan tetapi, sudah yang Kedua kalinya, dan juga beberapa pelanggan PLN lainnya.
Atas kejadian ini lanjutnya, dirinya akan melaporkan ke Kantor cabang PLN langsung. “Saya berharap pihak PLN, untuk menelusuri kejadian ini, dan segera menindak tegas jika ada yang bermain,” harapnya.
Sementara hingga saat ini, pihak PLN wilayah Kerinci belum berhasil dimintai keterangan terkait berbedanya angka tagihan di amper dengan angka dikwitansi tagihan. (rzi)