MAULANA, Ya Maulana. Yaa saami du’aanaa. Maulana, Ya Maulana. Yaa saami du’aanaa. Lagu yang menceritakan tentang rasa syukur dan permohonan maaf kepada Tuhan ini dalam waktu singkat telah ditonton jutaan kali di YouTube.
Namun, lirik lagu Ya Maulana, Nissa Sabyan, mengingatkan penulis kepada sebuah nama dan figur wakil walikota Jambi yang terpilih, DR. Dr. H. Maulana, MKN. Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kota Jambi ini, selalu memiliki sejumlah program-program untuk kesejahteraan masyarakat Jambi. Apalagi visi dan misi bersama Sy. Fasha dalam Panca Program Jambi Terkini, siap mengimplementasikan program-program prioritas mereka, diantaranya adalah pendidikan, kesehatan dan pembangunan infrastuktur.
Gebrakan DR.Dr. Maulana, MKM sangat menarik perhatian penulis, terutama dalam bidang kesehatan dan pendidikan di kota Jambi. Karena penulis adalah orang yang bergerak di bidang pendidikan, sebagai salah seorang tenaga pengajar di pendidikan tinggi, penulis melihat gebrakan DR. Dr. H. Maulana, MKM untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia Jambi boleh dikatakan sangat luar biasa, melalui rumah Tahfiz Quran yang beliau dirikan secara swadaya, ingin memberantas buta aksara Al-Qur’an di kota Jambi khususnya buat anak-anak dan remaja tanpa dikenakan biaya. Ini adalah salah satu bentuk keprihatinan beliau akan tingginya buta aksara Al-Qur’an di Jambi, program ini pernah di gagas pemerintah provinsi di zaman HBA. Rasa kepedulian dan perhatian DR.Dr. Maulana terhadap dunia pendidikan, memang tidak ada habisnya.
Mulai dari tingkat yang paling rendah, seperti TK-SD hingga perguruan tinggi. Belum lagi ditambah dengan lembaga pendidikan non formal lainnya. Selain itu sebagai bentuk kepedulian terhadap pendidikan masyarakat miskin, beliau juga telah mendirikan sekolah khusus yatim piatu dan lagi-lagi inipun tanpa dikenakan biaya.
Kerja nyata pemilik RSIA Anisa ini dalam mendorong kemajuan sektor kesehatan di Jambi adalah dengan membangun rumah sakit dan sekolah kesehatan. Pada tahun 2011, beliau mendirikan Akademi Kebidanan Jakarta Mitra Sejahtera atau yang lebih akrab disebut Akbid JMS-RSIA Anisa. Akbid Anisa ini bertujuan melahirkan tenaga di bidang kebidanan yang siap langsung bekerja.
Di tataran perguruan tinggi, selain telah memiliki AKBID, beliau telah diangkat secara resmi menjadi ketua Dewan Penyantun Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) AHSANTA Jambi, sekaligus pemilik perguruan tinggi Islam swasta yang dirintis oleh (alm). Prof. DR. Amir Faisol.
Menurut Jalaludin Rakhmat, “Manusia adalah mahkluk yang eksploratif dan potensial. Dikatakan mahkluk eksploratif karena manusia memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secara fisik maupun psikis. Manusia disebut mahkluk potensial karena pada diri manusia tersimpan sejumlah kemampuan bawaan yang dapat dikembangkan”.
Manusia eksploratif dan potensial sebenarnya dapat menciptakan kondisi administrasi yang sehat, tetapi dapat pula menciptakan kondisi administrasi menjadi sakit, apabila manusia tidak lagi menjunjung tinggi kebenaran. Sejarah hidup yang besar dan berkarir secara profesional serta memiliki kemampuan manajerial yang baik, telah banyak yang sudah dilakukan oleh DR.Dr. Maulana MKM, sumbangsih tenaga, pikiran bahkan materi sebagai bentuk kepedulian pembangunan di kota Jambi agar lebih maju.
Beliau membuktikan bahwa dirinya adalah seorang profesionalisme. Profesionalisme kerja merupakan salah satu dari ajaran-ajaran Islam yang telah dicontohkan oleh Rasullah. Istilah professional secara umum dapat diartikan sebagai bentuk melakukan sebuah pekerjaan secara total dan menurut aturan-aturan yang berlaku.
Professional dalam kerja merupakan hal yang sangat dituntut dalam upaya membawa sebuah lembaga atau organisasi baik negeri maupun swasta mencapai tujuan yang telah digariskan. Professional ini sangat penting karena menduduki posisi penting kecintaan Allah SWT pada mereka yang bekerja dengan professional. Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah SWT mencintai jika seorang dari kalian bekerja, maka ia itqan (professional) dalam pekerjaannya.”(HR Baihaqi dari Aisyah r.a). dalam konteks hadis diatas, semakin menjelaskan kepada kita, bahwa Islam adalah agama yang meletakan dan menekankan nilai-nilai profesionalitas dalam setiap pekerjaan yang dilakukan oleh umatnya.
Melengkapi bekerja keras dan professional adalah praktek bersikap dan berperilaku mencontoh Rasulullah yaitu bersifat siddiq, fathonah, amanah dan tabligh. Demikain pula dengan DR. Dr. Mulana MKM, sebagai ASN, DR. Dr. Maulana MKM memiliki karir yang cemerlang, beliau pernah menjadi kepala bidang di dinas kesehatan, direktur rumah sakit Abdul Manap, Dokter teladan di Kota Jambi pada tahun 2013, kesuksesan usahanya maupun karir politik, kegiatan sosial, pimpinan berbagai organisasi kemasyarakatan dan lain sebagainya. Inilah bukti nyata keprofesionalan beliau.
Dibalik seorang pria hebat ada wanita yang luar biasa. Terdengar masuk akal memang. Sebab sejarah membuktikan, dibalik kehebatan laki-laki, ada tangan-tangan perempuan yang membantunya.Sosok dibalik kesuksesan beliau ini adalah istrinya DR. Dr. Hj. Nadiyah, SpOG. Sosok seorang istri hebat yang mampu membuat suaminya sukses yang selalu mendukung dan mendoakan apa yang diperjuangkan dan mewujudkan impian beliau Semoga, dimasa mendatang beliau tetap konsisten terhadap program kesehatan dan pendidikan sehingga Jambi benar-benar menjadi kota yang memiliki sumber daya manusia yang andal, santun, agamais, sehat jasmani dan rohani, sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal di Jambi, Adat Bersendi Syarak, Syarak Bersendi Kitabullah.
Jadi, siapa bilang DR. Dr. Maulana MKM belum ada berbuat untuk mendukung kemajuan pembangunan di Jambi? Terlintas dalam pikiran penulis, seandainya syair lagu Ya Maulana, Nissa Sabyan dibawakan oleh “Pasha” (Ungu). (***)
Penulis adalah Dosen Luar Biasa Fakultas Syariah, UIN STS JAMBI